uyararjunlhuka
Cari Blog Ini
Minggu, 09 Juni 2013
Minggu, 26 Mei 2013
Minggu, 12 Mei 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini sesuai perkembangan zaman tentunya akan seiring dengan
perkembangan pendidikan. Dalam proses pendidikan itu sendiri diperlukan
media-media untuk menunjang keberhasilan proses belajar dan mengajar. Kita sadari
semakin banyak saluran informasi dalam berbagai bentuk media, dalam hal ini,
kita sebagai calon pendidik dapat lebih mudah untuk menyampaikan materi
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan model yang lebih
interaktif sehingga menimbulkan motivasi belajar siswa.
Dalam makalah
ini kami membahas tentang suatu media pembelajaran yaitu media visual yang
dapat diproyeksikan. Media visual ini lebih bersifat realistis dan dapat
dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita khususnya indera penglihatan.
Oleh karena itu, pendidik dapat memanfaatkan media-media secara optimal
sehingga menghasilkan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan seperti media
visual untuk mempermudah dalam berinteraksi dan pemberian materi yang akan
dibahas pada peserta didik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan media visual yang dapat diproyeksikan?
2.Apa kelebihan dan kekurangan dari media visual yang
dapat diproyeksikan?
3. Apa saja jenis-jenis dari media visual yang dapat diproyeksikan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui media visual yang dapat diproyeksikan dan jenis-jenisnya
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari media
visual yang dapat diproyeksikan.
1.4 Manfaat
1. Mengetahui perkembangan media visual yang dapat diproyeksikan
2. Guru dapat mengembangkan teknik mengajar
3. Memudahkan guru dalam mengajar
4. Pembelajaran menjadi lebih interaktif
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Media Visual
Kata media
berasal dari bahasa latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti sesuatu yang
terletak di tengah (antara dua pihak atau kutub). Media juga dapat diartikan
sebagai perantara atau penghubung
antara dua pihak, yaitu antara sumber pesan dengan penerima pesan atau
informasi.
Briggs (1985) mengatakan bahwa media pembelajaran pada hakekatnya adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran, sedangkan Smaldino mengatakan bahwa media adalah suatu alat komunikasi dan sumber informasi, media menunjukkan pada segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber pesan dan penerima pesan (Heinich R, Molenda and Smaldino, 2002).
Briggs (1985) mengatakan bahwa media pembelajaran pada hakekatnya adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran, sedangkan Smaldino mengatakan bahwa media adalah suatu alat komunikasi dan sumber informasi, media menunjukkan pada segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber pesan dan penerima pesan (Heinich R, Molenda and Smaldino, 2002).
Dari
berbagai definisi tersebut dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah
setiap orang, bahan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang
memungkinkan pebelajar menerima pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
Adapun pengertian
media visual disini terdiri dari dua bagian, yaitu pengertian media visual
menurut para ahli dan juga pengertian media visual yang diperoleh dari
sumber-sumber internet.
Berikut adalah pengertian media visual menurut para ahli:
Media Visual (Daryanto, 1993:27), artinya semua alat peraga yang digunakan dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca-indera mata.
Berikut adalah pengertian media visual yang diperoleh dari situs internet:
Media visual adalah alat atau sarana komunikasi yang dapat dilihat dengan indra penglihatan (mata)
Berikut adalah pengertian media visual menurut para ahli:
Media Visual (Daryanto, 1993:27), artinya semua alat peraga yang digunakan dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca-indera mata.
Berikut adalah pengertian media visual yang diperoleh dari situs internet:
Media visual adalah alat atau sarana komunikasi yang dapat dilihat dengan indra penglihatan (mata)
Media berbasis visual memegang peran penting dalam proses belajar.
Media visual dapat memperlancar pemahaman (misal melalui elaborasi struktur
organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa
dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
2.2
Fungsi Media Visual
Adapun mengapa media pembelajaran yang tepat dapat
membawa keberhasilan belajar dan mengajar di kelas, menurut Levie dan Lentz
(1982), itu karena media pembelajaran khususnya media visual memiliki empat
fungsi yaitu:
1. Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi dan
pelajaran.
2. Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah
emosi dan sikap siswa.
3. Fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi/pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi
compensations, yaitu dapat mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat
menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau secara
verbal.
2.3
Jenis-jenis Media Visual yang
dapat Diproyeksikan
Media ini juga merupakan suatu media visual, namun dapat
diproyeksikan pada layar melalui suatu pesawat proyektor. Oleh karena itu,
media ini terdiri dari dua unsur yang tak dapat dipisahkan satu sama lain,
yakni perangkat keras dan perangkat lunak. Melalui pesawat proyektor, materi
atau perangkat lunak yang berwujud gambar, bagan, atau tulisan, dapat
diproyeksikan pada layar. Misalnya guru akan menunjukkan gambar-gambar pada
transparan atau slide, maka gambar-gambar tersebut adalah perangkat lunaknya.
Pesawat proyektor yang digunakan untuk menampilkan gambar itu disebut perangkat
keras.
Jenis-jenis media visual yang
dapat diproyeksikan:
a. OHT DAN OHP
OHT
(Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat
proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). OHT terbuat dari bahan
transparan yang biasanya berukuran 8,5 X 11 inci. Ada 3 jenis bahan yang dapat
digunakan sebagai OHT, yaitu :
1.
Write on film
(plastik transparansi), yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi atau digambari
secara langsung dengan menggunakan spidol.
2. PPC transparency film (PPC=
Plain Paper Copier), yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau
gambar dengan menggunakan mesin photocopy.
3. Infrared transparency film,
yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan
menggunakan mesin thermofax.
OHP (Overhead Projector) adalah media yang digunakan
untuk memproyeksikan program-program transparansi pada sebuah layar atau jenis alat proyeksi dimana jalan sinar proyeksinya
berada di atas kepala si pengajar. Gambar, tulisan, ilustrasi dan sebagainya
dibuat diatas transparansi (sellofan) sehingga dapat ditembus cahaya. Dengan
media ini guru dapat menggambarkan atau menulis langsung pada sellofan dengan
posisi tetap menghadap kepada siswa.Biasanya alat ini digunakan untuk
menggantikan papan tulis. Ada dua jenis model OHP, yaitu :
1.
OHP
Classroom, yaitu OHP yang dirancang dan dibuat secara permanen untuk disimpan
di suatu kelas atau ruangan. Biasanya memiliki bobot yang lebih berat
dibandingkan dengan OHP jenis portable.
Cara pengoperasiannya :
1) Periksa tegangan sumber
listrik dan sesuaikan tegangan pada peralatan.
2) Hubungkan kabel OHP dengan
sumber listrik.
3) Tekan tombol ON/OFF ke
posisi ON
4) Letakkan transparansi pada
posisi yang benar (diatas stage). Lalu, aturlah posisi lens headassembly dan
posisi OHP itu sendiri untuk menghindarkan energi keystone-effect.
5) Atur tombol pengatur fokus,
sehingga didapatkan hasil gambar proyeksi yang jelas dan tajam (fokus).
Kelebihan Media OHT/OHP
1. Dapat digunakan untuk
menyajikan pesan di semua ukuran ruangan kelas.
2. Menarik, karena memungkinkan
penyajian yang variatif dan disertai dengan warna-warna yang menarik.
3. Tatap muka dengan siswa
selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk mencatat hal-hal yang penting.
4. Tidak memerlukan operator
secara khusus dan tidak pula memerlukan penggelapan ruangan.
5. Dapat menyajikan pesan yang
banyak dalam waktu yang relatif singkat.
6. Program OHT dapat digunakan
berulang-ulang.
Kelemahan Media OHT/OHP
1. Memerlukan perencanaan yang
matang dalam pembuatan dan penyajiannya.
2. OHT dan OHP merupakan hal yang
tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa
diproyeksikan melalui OHP.
3. Urutan OHT mudah kacau,
karena merupakan urutan yang lepas.
b. Slide (film bingkai)
Slide
merupakan suatu gambar transparan dalam bentuk kecil yang bersifat individual,
dalam arti dipertunjukkan satu per satu. Bahan transparan dapat terbuat dari
cellaluoid (seperti film, tetapi khusus film slide), dari kaca atau plastic
bening. Materi yang berupa gambar, kata-kata atau lukisan, dapat ditulis dengan
tangan atau hasil pemotretan. Slide biasanya berukuran 24 x 36 mm. Film slide
yang telah dicuci, diberi bingkai satu per satu untuk diatur dalam tempat slide
sesuai dengan jumlah yang direncanakan, kemudian disajikan melalui pesawat
proyektor.
Cara
pengoperasiannya :
1) Hubungkan kabel power ke sumber listrik.
2) Hubungkan kabel remote control
3) Masukkan lensa jika belum jelas.
4) Pastikan dasar cincin terkunci pada tray slide.
5) Dudukan tray slide pada proyektor
6) Atur timer otomatis pada “m”
7) Gerakkan switch ke lampu”low” atau “hight”
8) Atur besar kecil gambar pada layar
9) Focuskan gambar
10) Gunakan remote control untuk melakukan proyeksi gambar.
11) Proyektor ini akan memproyeksikan film-bingkai yang ada dalam posisi proyeksi (berada didepan jendela proyeksi/gate proyektor).
12) Film bingkai yang telah disusun sesuai dengan urutan satu per satu didorong (diletakkan) pada posisi proyeksi.
13) Setelah selesai pemroyeksian, film bingkai tersebut dikembalikan ke tempatnya, untuk digantikan dengan film bingkai berikutnya, begitulah seterusnya.
Penggantian film bingkai yang satu ke film bingkai berikutnya dilakukan dengan suatu sistem mekanik.Gerakan mekanik tersebut ada yang sepenuhnya dilakukan dengan tangan dan ada yang menggunakan sistem elektronik.
1) Hubungkan kabel power ke sumber listrik.
2) Hubungkan kabel remote control
3) Masukkan lensa jika belum jelas.
4) Pastikan dasar cincin terkunci pada tray slide.
5) Dudukan tray slide pada proyektor
6) Atur timer otomatis pada “m”
7) Gerakkan switch ke lampu”low” atau “hight”
8) Atur besar kecil gambar pada layar
9) Focuskan gambar
10) Gunakan remote control untuk melakukan proyeksi gambar.
11) Proyektor ini akan memproyeksikan film-bingkai yang ada dalam posisi proyeksi (berada didepan jendela proyeksi/gate proyektor).
12) Film bingkai yang telah disusun sesuai dengan urutan satu per satu didorong (diletakkan) pada posisi proyeksi.
13) Setelah selesai pemroyeksian, film bingkai tersebut dikembalikan ke tempatnya, untuk digantikan dengan film bingkai berikutnya, begitulah seterusnya.
Penggantian film bingkai yang satu ke film bingkai berikutnya dilakukan dengan suatu sistem mekanik.Gerakan mekanik tersebut ada yang sepenuhnya dilakukan dengan tangan dan ada yang menggunakan sistem elektronik.
Kelebihan
slide
1)
Gambar yang bersifat individual, memudahkan guru dalam mengatur urutan
penyajian.
2)
Materi pelajaran dapat dibuat sendiri oleh guru dengan menggunakan prinsip pemotretan.
3)
Lama penyajian satu gambar dapat diatur oleh guru sesuai dengan kebutuhan.
4)
Proyektor slide yang bersifat otomatis, dapat menampilkan sendiri urutan gambar
yangf telah diatur.
5) Proyektor slide sederhana sehingga
mudah dalam penggunaannya.
6) Dapat digunakan untuk pembelajaran
individual maupun kelompok.
Kelemahan
slide
1)
Tidak dapat memberikan kesan yang berhubungan dengan gerak, emosi, maupun
suara.
2)
Pembuatan bahan membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan biaya untuk
OHP.
3) Gambar yang bersifat individual mudah
hilang.
4) Kesalahan menempatkan gambar
menyebabkan gambar terbalik pada layar.
5) Tidak dapat menunjukkan kedalaman
benda (dimensi ketiga)
6) Slide yang terbuat dari kaca mudah
pecah.
7)
Sukar menunjukkan hubungan, karena gambar-gambar yang lepas-lepas, sehingga
dapat merosot menjadi pertunjukkan gambar.
Tempat atau kotak slide
Sesuai dengan proyektornya, ada tempat
slide yang berbentuk bulat dan ada pula yang berbentuk persegi panjang.
c. Filmstrip
(Film Rangkai)
Filmstrip
ini sama halnya dengan slide, akan tetapi tidak dipotong – potong, melainkan
dibiarkan dalam gulungan satu rol, kemudian diproyeksikan dengan proyektor
filmstrip. Perbedaannya yang prinsip, kalau
slide menyajikan gambarnya secara terpisah satu persatu sedangkan pada
filmstrip gambar itu tidak terpisah tetapi sudah tersusun secara teratur
berdasarkan sequence-nya.Filmstrip merupakan satu rol film transparan 35
mm, yang berisi serangkaian gambar mati yang saling berkaitan. Film ini
ditunjukan melalui pesawat proyektor filmstrip yang dipantulkan pada sebuah
layar.
Ada dua jenis filmstrip, yaitu :
1. Ruas rangkap (double frame), ukuran
35 mm merupakan lebarnya
2. Ruas tunggal (single frame), ukuran
35 mm merupakan panjangnya
Pada
jenis ruas rangkap, menunjukan gambaran dua kali lebih luas daripada ruas
tunggal. Seperti halnya slide, filmstrip juga merupakan suatu gambar diam yang
transparan, namun perbedaannya adalah bahwa pada filmstrip gambar tidak
dipertunjukan satu per satu yang terlepas satu sama lain, melainkan merupakan
suatu rangkaian film. Ruas rangkap maupun ruas tunggal tergantung pada jenis
proyektornya. Filmstrip ini digulung dalam suatu gulungan, kemudian
dipertunjukan dengan jalan diputar dan akan berjalan terus sampai gulungan film
itu habis.
Cara
pengoperasian Film Rangkai (Filmstrip) :
Pengoperasian proyektor film rangkai
dengan proyeksi belakang layar dengan perekam kaset terpadu adalah sebagai
berikut :
1) Hubungkan proyektor dengan sumber
listrik, setelah diperiksa bahwa tegangan peralatan sesuai dengan tegangan
sumber listrik.
2) Masukkan film rangkai (filmstrip) yang akan diproyeksikan
ke dalam sambang (catridge).
3) Pasang sambang filmstrip pada
tempatnya.
4) Putar saklar utama sehingga lampu
proyektor menyala (pada posisi Lamp).
5) Tekan tombol FWD film, sehingga di layar terlihat gambar
proyeksi pertama.
6) Atur tombol focus hingga
didapatkan gambar yang jelas dan tajam.
7) Pasang saklar pada posisi AUTO.
8) Masukkan kaset suara pada
tempatnya.
9) Tekan tombol main ulang dari perekam
kaset audio.
10) Atur tombol geser, level volume,
dan tone.
11) Secara otomatis, filmstrip akan
maju pada saatnya.
12) Apabila program tersebut tidak otomatis, setiap kali
terdengar tanda bel dari pita kaset, tekanlah tombol FWD film.
Kelebihan Film Rangkai :
1.)
Kecepatan penyajian film rangkai bisa diatur, dapat
ditambah narasi dengan kontrol oleh guru.
2.)
Film rangkai dapat mempersatukan berbagai media
pendidikan yang berbeda dalam satu rangkai, seperti misalnya : foto, bagan,
dokumen, gambar, tabel, simbol, kartun, dan sebagainya.
3.)
Urutan gambar sudah pasti karena film rangkai merupakan
satu kesatuan.
4.)
Penyimpanannya mudah, cukup digulung, dan dimasukkan ke
dalam tempat khusus.
5.)
Film rangkai tak memerlukan bingkai.
6.)
Dapat untuk belajar kelompok maupun individual.
Kelemahan Film
Rangkai:
Kelemahan pokok film rangkai
dibandingkan dengan film bingkai adalah sulit diedit atau direvisi karena sudah
merupakan satu rangkaian, sukar dibuat sendiri secara lokal dan memerlukan
peralatan laboratorium yang dapat mengubah film bingkai ke film rangkai. Selain
itu, kelemahan dari filmstrip yaitu pengurutannya
tetap, sehingga tidak dapat menampilkan gambar yang sudah lewat, serta mudah
rusak.
d. Opaque
Projector (Proyektor Tak Tembus Pandang)
Perangkat lunak ketiga jenis
alat yang dibahas sebelumnya merupakan
lembaran plastik atau film yang transparan, sedangkan
opaque, perangkat lunaknya tidak tembus cahaya, seperti, gambar dalam majalah,
koran, tulisan di buku, dan sebagainya.
Opaque
artinya tidak tembus cahaya. Dengan opaque proyektor dapat diproyeksikan
benda–benda atau gambar – gambar yang tidak tembus cahaya (non transparan) di
atas layar. Gambar–gambar dalam buku, majalah, mata uang, perangko, dapat
ditunjukan dengan pesawat ini. Untuk dapat menampilkan benda – benda tersebut,
proyektor ini dilengkapi dengan lampu yang cukup besar, biasanya 1000 watt. Jadi
melalui pesawat ini, dapat ditampilkan gambar mati (tidak bergerak) seperti
halnya slide dan filmstrip, bahkan untuk perangkat lunaknya lebih mudah karena
tidak perlu membuat, cukup diambil dari gambar secara langsung.
Kelebihan
:
a.
Berbagai materi
pelajaran dapat ditunjukan secara langsung yang
dapat diambil dari buku, koran, majalah, peta,
dsb.
b.
Perangkat lunak tidak membutuhkan biaya banyak.
c.
Dapat dipakai berulang – ulang.
d. Berbagai objek tiga dimensi seperti
serangga, mata uang logam, daun, dapat diproyeksikan.
Kelemahan
:
a. Tidak dapat menunjukan gambar yang terang karena
materi yang dipertunjukan tidak tembus cahaya.
b. Materi yang diproyeksikan dapat rusak bila
terlalu lama diproyeksikan (melengkung atau hangus) karena pemantulan cermin
dengan lampu yang cukup besar.
c. Pesawat kurang aman bila tersentuh
karena panas.
d. Membutuhkan ruang yang betul – betul gelap, maka
kurang cocok untuk pembelajaran (siswa tidak dapat mencatat).
e. LCD
LCD( Liquid Crystal
Display ) adalah salah satu metode tampilan yang menggunakan panel –
panel kristal cair sebagai pembentuk gambar.Merupakan pelengkap untuk memproyeksikan informasi langsung
melalui komputer. LCD mengubah tampilan komputer dari gambar elektronik menjadi
layar proyeksi. Yang menarik dari penggunaan LCD adalah kemampuan menghasilkan
kualitas gambar sama seperti penggunaan OHP biasa. Teknologi LCD juga dapat
menampilkan gambar (pictures), warna (colours), dan gerakan (animated). Dengan
LCD pesan dirancang dalam komputer dan hasilnya diproyeksikan ke layar,
tindakan menunjuk dilakukan dengan “mouse” pada komputer. Penggunaan LCD
menuntut adanya rancangan program yang dikembangkan secara profesional sehingga
efektivitas penggunaan dapat tercapai dengan baik.
a. Materi pelajaran yang akan disajikan dirancang terlebih
dahulu menggunakan komputer;
b. Setelah data selesai dirancang dan diprogram di komputer,
data tersebut diproyeksikan menggunakan LCD.
Penempatan dalam pembelajaran dengan menggunakan media LCD
proyektor, gambar yang dipancarkan dapat berupa dari komputer, video player
atau siaran televisi. Jadi
penggunaan LCD dalam pembelajaran merupakan salah satu alat bantu pembelajaran
yang kegunaannya adalah untuk memproyeksikan materi pelajaran yang telah
dirancang oleh guru untuk ditayangkan kepada siswa di dalam kelas.
Cara Operasional LCD Projector :
1)
Sambungkan kabel konektor data dari LCD ke PC / Laptop yang akan digunakan
2) Tekan
tombol ON/OFF untuk menyalakan LCD projector, kemudian tekan tombol ON/STANDBY
3) Bila
LCD Projector tidak automatis mendeteksi INPUT tampilan ( bila dihubungkan
dengan LAPTOP/PC) maka perlu diatur secara manual INPUT tampilan yang
dikehendaki dengan menekan tombol INPUT di LCD Projector.
4) Atur
lensa untuk mengatur fokus dan zooming gambar yang baik (atur sudut kemiringan
bila diperlukan, gunakan pengatur kemiringan dibagian kaki depan LCD)
5) Bila
telah selesai pemakaian, tekan ombol ON/STANDBY untuk mematikan LCD (untuk tipe
tertentu harus menekan tombol ON/STANDBY 2 kali)
6) Tunggu
beberapa saat (kipas pendingin masih akan berjalan beberapa saat untuk
mendinginkan LCD Projector, indikator FAN tetap akan menyala) hingga posisi
STANDBY
7) Tekan
Tombol ON/OFF (bila LCD tidak akan digunakan lagi) lalu cabut kabel power dari
stopkontak dan kabel konector dari PC/Laptop
Kelebihan
dan Kekurangan Media LCD
Beberapa kelebihan – kelebihan dalam
penggunaan media LCD (Liquid Crystal Display), antara lain :
a. Dapat menayangkan apa saja yang ada di
monitor (misalnya : teks, data, gambar, dll ).
b. Warna lebih matang / solid.
c. Cocok untuk gamba yang cerah dan
berwarna – warni, dan lebih bagus untuk gambar yang bergerak cepat.
Beberapa kekurangan–kekurangan
dalam penggunaan media LCD (Liquid Crystal Display ), antara lain :
1. Ruangan harus gelap.
2. Kurang bagus untuk gambar / tampilan
yang gelap.
3. Air filter harus selalu dibersihkan
secara rutin.
f.
Digital images
(CD ROM, kamera digital, videodisc)
a. CD
room b.
Kamera Digital
Digital
image(gambar digital) adalah gambar-gambar
yang elektronik yang disimpan dalam komputer. Hal yang penting untuk memahami
gambar digital adalah kita tak bisa melihatnya dan gambar gambar tersebut tidak memiliki
ukuran fisik sampai ditampilkan di monitor/layar, atau dicetak. Selain itu,
gambar digital hanya kumpulan angka-angka di komputer hard drive yang
menggambarkan masing-masing elemen gambar dan bagaimana mereka tersusun.
Elemen-elemen itu disebut pixel (kependekan dari picture elements). Gambar digital terdiri dari berbagai format yang
setiap pixelnya mengandung informasi tentang warna atau intensitasnya.
Adapun
macam macam format tersebut antara lain:
1. Jpg ata Jpeg
(Joint Photographic Experts Group)
Jpg adalah format gambar yang banyak digunakan untuk menyimpan gambar-gambar dengan ukuran lebih kecil, dan mampu menampilkan warna sampai 24 byte, namun format jpg ini menggunakan kompresi data yg jelek.
Jpg adalah format gambar yang banyak digunakan untuk menyimpan gambar-gambar dengan ukuran lebih kecil, dan mampu menampilkan warna sampai 24 byte, namun format jpg ini menggunakan kompresi data yg jelek.
PNG adalah salah satu format penyimpanan gambar
yang menggunakan metode pemadatan yang tidak menghilangkan bagian dari
gambar tersebut (Inggris lossless
compression).
Format PNG ini diperkenalkan untuk menggantikan format penyimpanan gambar GIF. Secara umum PNG dipakai untuk Gambar Web (Jejaring jagat Jembar - en:World Wide Web).
Format PNG ini diperkenalkan untuk menggantikan format penyimpanan gambar GIF. Secara umum PNG dipakai untuk Gambar Web (Jejaring jagat Jembar - en:World Wide Web).
3.
Graphics
Interchange Format (GIF).
Merupakan format grafis yang
paling sering digunakan untuk keperluan desain website. GIF
memiliki kombinasi warna lebih
sedikit dibanding JPEG, namun
mampu menyimpan grafis dengan latar belakang (background) transparan
ataupun dalam bentuk animasi sederhana.
4. TIFF (Tagged
Image File Format),
TIFF adalah format gambar yang fleksibel, biasanya menyimpan 16-bit per warna merah, hijau dan biru untuk total 48-bit atau 8-bit per warna merah, hijau dan biru untuk total 24-bit.
Format TIFF mampu menangani perangkat warna ruang khusus, seperti yang ditetapkan oleh CMYK tertentu.
TIFF adalah format gambar yang fleksibel, biasanya menyimpan 16-bit per warna merah, hijau dan biru untuk total 48-bit atau 8-bit per warna merah, hijau dan biru untuk total 24-bit.
Format TIFF mampu menangani perangkat warna ruang khusus, seperti yang ditetapkan oleh CMYK tertentu.
5. PICT merupakan format berkas (file) default
Apple Macintosh yang tersedia untuk aplikasi grafik
yang dijalankan pada sebuah platform Macintosh. Karakteristik kunci dari tipe
berkas PICT adalah kemampuannya untuk memuat objek yang digambar secara bitmap maupun
vektor. Berkas ini diindikasikan dengan ekstensi .PIC.
Berkas PICT (atau Picture) merupakan format yang umum digunakan pada sistem operasi Mac dan aplikasi pengolah layout, serta digunakan untuk melakukan transfer aplikasi tersebut. Format PICT sangat efektif melakukan kompresi berkas yang mempunyai area warna yang solid dan luas.
Berkas PICT (atau Picture) merupakan format yang umum digunakan pada sistem operasi Mac dan aplikasi pengolah layout, serta digunakan untuk melakukan transfer aplikasi tersebut. Format PICT sangat efektif melakukan kompresi berkas yang mempunyai area warna yang solid dan luas.
6. SVG adalah singkatan dari Scalable.
Vector
Graphics dan merupakan format file baru
untuk menampilkan grafik dalam
pengembangan web yang
berbasis XML (eXtensible
Markup Language).
7.
TIFF (Tagged Image Format File)
merupakan format gambar terbaik
dengan pengertian bahwa semua data dan informasi (data
RGB, data CMYK, dan lainnya) yang berkaitan dengan koreksi atau manipulasi terhadap gambar tersebut tidak
hilang. Format TIFF biasa digunakan untuk kebutuhan pencetakan dengan kualitas
gambar yang sangat tinggi. Ukuran berkas untuk
format ini biasanya sangat besar.
Format ini mampu menyimpan gambar
dengan kualitas hingga 32 bit.
Format berkas TIFF juga dapat digunakan untuk keperluan pertukaran antar
platform (PC, Macintosh, dan
Silicom Graphic). Selain itu, format ini mudah digunakan untuk transfer antar program. Hampir
semua program yang mampu membaca format berkas bitmap juga
mampu membaca format berkas TIFF.
8.
BLP
BLP adalah format tekstur yang
digunakan oleh permainan produksi Blizzard Entertainment.
Sementara Blizzard menyediakan Interface AddOn Kit untuk
mengekstrak file user interface dari .MPQ World of Warcraft. Tidak
terdapat program untuk melihat .BLP. Grafik .BLP juga digunakan untuk Warcraft.
9.
Bitmap (BMP)
BMP adalah representasi dari gambar grafis yang
terdiri dari susunan titik yang tersimpan di memori komputer.
Dikembangkan oleh Microsoft dan
nilai setiap titik diawali oleh satu bit data untuk
gambar hitam putih, atau lebih bagi gambar berwarna.
10. EXchangeable
Image File.
Format gambar yang diciptakan
oleh JEIDA, the Japan Electronic Industry Development Association dan didukung
hampir seluruh kamera digital.
Pada dasarnya adalah file JPEG
dengan tambahan beberapa tags (metadata), berisi informasi berguna saat
pengambilan gambar sebuah foto. File EXIF selanjutnya dapat di baca oleh
program yang kompatible dengan JPEG, dan bagi software yang mengerti EXIF, akan
mengambil data nya juga. Biasanaya informasi yang dimasukan adalah kecepatan
shutter, bukaan (apperture), mode metering, pembuat kamera, panjang focal, ISO,
white ballance, flash on/off, dsb.
Adapun
beberapa kelebihan digital image
adalah:
1. Praktis,
karena untuk menggunakannya tidak rumit dan tidak perlu membuatnya sebab hampir
semua hal sudah ada di internet.
2. Mudah
didapat, seiring dengan perkembangan teknologi digital image sangat mudah
didapat melalui internet.
3. Hemat
biaya, untuk mendapatkannya tidak perlu berjalan jauh cukup membuka internet
baik itu ke warung internet, ataupun langsung mengunduhnya melalui handphone
genggam.
4. Dapat
digunakan berulang-ulang
5. Awet,
sebab gambar tidak akan hancur ataupun berdebu.
Selain
itu kekurangan
digital image adalah;
1. Harus
menggunakan alat pendukung untuk memunculkannya, seperti komputer dan LCD.
2. Gambar
kadang menjadi kehilangan kualitasnya saat ingin diperbesar untuk beberapa
format gambar seperti JPG atau JPEG
3. Harus
menggunakan listrik
4. Setiap
format gambar memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing sehingga si
pemakai harus tahu bentuk format yang
sesuai kebutuhannya.
Secara
umum Kelemahan Media Visual
1.
Sulit dibawa
Beberapa
media pembelajaran visual yang memiliki ukuran besarcukup menyulitkan untuk
dibawa kesana-kemari. Begitu pula untuk menyajikan media pembelajaran visual
yang diproyeksikan, tentu membutuhkan banyak benda-benda penunjang yang cukup
merepotkan utnuk selalu dibawa-bawa
2.
Membutuhkan listrik
Untuk media
pembelajarn visual yang diproyeksikan, harus membutuhkan listrik. Hal ini cukup
merepotkan apabila terjadi gangguan di sumber listrik, dan cukup membahayakan
apabila tidak digunakan dengan hati-hati.
3.
Apabila dipakai oleh murid-murid, kemungkinan cepat rusak
Salah satu
keuntungan dari media pembelajaran visual adalah dapat digunakan juga oleh
peserta didik. Namun, dari keuntungan ini, muncul kerugian juga, karena apabila
digunakan dengan banyak orang, media yang digunakan dapat menjadi cepat rusak.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Media berbasis visual memegang peran penting dalam proses belajar.
Media visual dapat memperlancar pemahaman (misal melalui elaborasi struktur
organisasi) dan memperkuat ingatan.
Media pembelajaran khususnya media
visual memiliki empat fungsi yaitu:
1. Fungsi atensi,
1. Fungsi atensi,
2. Fungsi
afektif,
3. Fungsi kognitif,
4. Fungsi compensations.
3. Fungsi kognitif,
4. Fungsi compensations.
Jenis-jenis
Media Visual yang dapat diproyaksikan diantaranya :
a.OHT
dan OHP
b.Slide
c.film
trip
d.opaque
projector
e.LCD
f.Digital
image
3.2 Saran
Kita sebagai sebagai
peserta didik, calon pendidik maupun para pendidik hendaknya perlu
memperhatikan setiap pemilihan media pembelajaran yang akan kita gunakan
terutama pada media visual. Pemilihannya harus tepat dan efektif sesuai konsep
dan tujuan pembelajaran serta disesuaikan dengan perkembangan psikologis anak
atau peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,
Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta:
Rajawali Pers
Barman,
C. 1982. ”Some Ways to Improve Your Overhead Projection
Transparencies.”American Biology Teacher.
Beatty, LaMond F. 1981.”Educational
Tecnhnology Publication”.
Heinich
Russell.dkk 1982. Instructional Media and The New Technology
of Instruction. Canada: John Wiley & Son.
of Instruction. Canada: John Wiley & Son.
Miarso,
Yusufhadi dkk.1984. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: CV.Rajawali
Sadiman,
Arif.S dkk. 2011. Media Pendidikan.
Jakarta: Rajawali Pers.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/konsep-media-pembelajaran
http://ceva24chandra.blogspot.com/2011/06/makalah-media-visual.html
http://obi-boyfriend.blogspot.com/2012/08/macam-macam-format-gambar.html
Langganan:
Postingan (Atom)