Cari Blog Ini

Minggu, 12 Mei 2013


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
   Dewasa ini sesuai perkembangan zaman tentunya akan seiring dengan perkembangan pendidikan. Dalam proses pendidikan itu sendiri diperlukan media-media untuk menunjang keberhasilan proses belajar dan mengajar. Kita sadari semakin banyak saluran informasi dalam berbagai bentuk media, dalam hal ini, kita sebagai calon pendidik dapat lebih mudah untuk menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan model yang lebih interaktif sehingga menimbulkan motivasi belajar siswa.
Dalam makalah ini kami membahas tentang suatu media pembelajaran yaitu media visual yang dapat diproyeksikan. Media visual ini lebih bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita khususnya indera penglihatan. Oleh karena itu, pendidik dapat memanfaatkan media-media secara optimal sehingga menghasilkan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan seperti media visual untuk mempermudah dalam berinteraksi dan pemberian materi yang akan dibahas pada peserta didik.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan media visual yang dapat diproyeksikan?
2.Apa kelebihan dan kekurangan dari media visual yang dapat diproyeksikan?
3. Apa saja jenis-jenis dari media visual yang dapat diproyeksikan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui media visual yang dapat diproyeksikan dan jenis-jenisnya
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari media visual yang dapat diproyeksikan.

1.4 Manfaat
1. Mengetahui perkembangan media visual yang dapat diproyeksikan
2. Guru dapat mengembangkan teknik mengajar
3. Memudahkan guru dalam mengajar
4. Pembelajaran menjadi lebih interaktif

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1             Media Visual
      Kata media berasal dari bahasa latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak atau kutub). Media juga dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak, yaitu antara sumber pesan dengan penerima pesan atau informasi.     
       Briggs (1985) mengatakan bahwa media pembelajaran pada hakekatnya adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran, sedangkan Smaldino mengatakan bahwa media adalah suatu alat komunikasi dan sumber informasi, media menunjukkan pada segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber pesan dan penerima pesan (Heinich R, Molenda and Smaldino, 2002).
        Dari berbagai definisi tersebut dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar menerima pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
Adapun pengertian media visual disini terdiri dari dua bagian, yaitu pengertian media visual menurut para ahli dan juga pengertian media visual yang diperoleh dari sumber-sumber internet. 
Berikut adalah pengertian media visual menurut para ahli:    
Media Visual (Daryanto, 1993:27), artinya semua alat peraga yang digunakan dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca-indera mata.
Berikut adalah pengertian media visual yang diperoleh dari situs internet:
Media visual adalah alat atau sarana komunikasi yang dapat dilihat dengan indra penglihatan (mata)
Media berbasis visual memegang peran penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misal melalui elaborasi struktur organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.  

2.2             Fungsi Media Visual
Adapun mengapa media pembelajaran yang tepat dapat membawa keberhasilan belajar dan mengajar di kelas, menurut Levie dan Lentz (1982), itu karena media pembelajaran khususnya media visual memiliki empat fungsi yaitu:
1. Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran.        
2. Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
3.  Fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat informasi/pesan yang terkandung dalam gambar. 
4.  Fungsi compensations, yaitu dapat mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau secara verbal.                     

2.3             Jenis-jenis Media Visual yang dapat Diproyeksikan
Media ini juga merupakan suatu media visual, namun dapat diproyeksikan pada layar melalui suatu pesawat proyektor. Oleh karena itu, media ini terdiri dari dua unsur yang tak dapat dipisahkan satu sama lain, yakni perangkat keras dan perangkat lunak. Melalui pesawat proyektor, materi atau perangkat lunak yang berwujud gambar, bagan, atau tulisan, dapat diproyeksikan pada layar. Misalnya guru akan menunjukkan gambar-gambar pada transparan atau slide, maka gambar-gambar tersebut adalah perangkat lunaknya. Pesawat proyektor yang digunakan untuk menampilkan gambar itu disebut perangkat keras.
Jenis-jenis media visual yang dapat diproyeksikan:
a. OHT DAN OHP
OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). OHT terbuat dari bahan transparan yang biasanya berukuran 8,5 X 11 inci. Ada 3 jenis bahan yang dapat digunakan sebagai OHT, yaitu :
1.      Write on film (plastik transparansi), yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi atau digambari secara langsung dengan menggunakan spidol.





2. PPC transparency film (PPC= Plain Paper Copier), yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin photocopy.
3. Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin thermofax.

OHP (Overhead Projector) adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan program-program transparansi pada sebuah layar atau jenis alat proyeksi dimana jalan sinar proyeksinya berada di atas kepala si pengajar. Gambar, tulisan, ilustrasi dan sebagainya dibuat diatas transparansi (sellofan) sehingga dapat ditembus cahaya. Dengan media ini guru dapat menggambarkan atau menulis langsung pada sellofan dengan posisi tetap menghadap kepada siswa.Biasanya alat ini digunakan untuk menggantikan papan tulis. Ada dua jenis model OHP, yaitu :
1.       
OHP Classroom, yaitu OHP yang dirancang dan dibuat secara permanen untuk disimpan di suatu kelas atau ruangan. Biasanya memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan OHP jenis portable.






2. OHP Portable, yaitu OHP yang dirancang agar mudah dibawa kemana-mana, sehingga ukuran dan bobot beratnya lebih ringkas.






Cara pengoperasiannya :
1) Periksa tegangan sumber listrik dan sesuaikan tegangan pada peralatan.
2) Hubungkan kabel OHP dengan sumber listrik.
3) Tekan tombol ON/OFF ke posisi ON
4) Letakkan transparansi pada posisi yang benar (diatas stage). Lalu, aturlah posisi lens headassembly dan posisi OHP itu sendiri untuk menghindarkan energi keystone-effect.
5) Atur tombol pengatur fokus, sehingga didapatkan hasil gambar proyeksi yang jelas dan tajam (fokus).
Kelebihan Media OHT/OHP
1. Dapat digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran ruangan kelas.
2. Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan disertai dengan warna-warna yang menarik.
3. Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk mencatat hal-hal yang penting.
4. Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak pula memerlukan penggelapan ruangan.
5. Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.
6. Program OHT dapat digunakan berulang-ulang.
Kelemahan Media OHT/OHP
1. Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya.
2. OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP.
3. Urutan OHT mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.



b. Slide (film bingkai)


Slide merupakan suatu gambar transparan dalam bentuk kecil yang bersifat individual, dalam arti dipertunjukkan satu per satu. Bahan transparan dapat terbuat dari cellaluoid (seperti film, tetapi khusus film slide), dari kaca atau plastic bening. Materi yang berupa gambar, kata-kata atau lukisan, dapat ditulis dengan tangan atau hasil pemotretan. Slide biasanya berukuran 24 x 36 mm. Film slide yang telah dicuci, diberi bingkai satu per satu untuk diatur dalam tempat slide sesuai dengan jumlah yang direncanakan, kemudian disajikan melalui pesawat proyektor.
Cara pengoperasiannya :
1) Hubungkan kabel power ke sumber listrik.
   
2) Hubungkan kabel remote control
        
3) Masukkan lensa jika belum jelas.
        
4) Pastikan dasar cincin terkunci pada tray slide.
         
5) Dudukan tray slide pada proyektor
     
6) Atur timer otomatis pada “m”
  
7) Gerakkan switch ke lampu”low” atau “hight”
          
8) Atur besar kecil gambar pada layar
     
9) Focuskan gambar
           
10) Gunakan remote control untuk melakukan proyeksi gambar.
      
11) Proyektor ini akan memproyeksikan film-bingkai yang ada dalam posisi proyeksi (berada didepan jendela proyeksi/gate proyektor).

12) Film bingkai yang telah disusun sesuai dengan urutan satu per satu didorong (diletakkan) pada posisi proyeksi.
       
13) Setelah selesai pemroyeksian, film bingkai tersebut dikembalikan ke tempatnya, untuk digantikan dengan film bingkai berikutnya, begitulah seterusnya.
Penggantian film bingkai yang satu ke film bingkai berikutnya dilakukan dengan suatu sistem mekanik.Gerakan mekanik tersebut ada yang sepenuhnya dilakukan dengan tangan dan ada yang menggunakan sistem elektronik.
Kelebihan slide
1) Gambar yang bersifat individual, memudahkan guru dalam mengatur urutan penyajian.
2) Materi pelajaran dapat dibuat sendiri oleh guru dengan menggunakan prinsip pemotretan.
3) Lama penyajian satu gambar dapat diatur oleh guru sesuai dengan kebutuhan.
4) Proyektor slide yang bersifat otomatis, dapat menampilkan sendiri urutan gambar yangf telah diatur.
5) Proyektor slide sederhana sehingga mudah dalam penggunaannya.
6) Dapat digunakan untuk pembelajaran individual maupun kelompok.
Kelemahan slide
1) Tidak dapat memberikan kesan yang berhubungan dengan gerak, emosi, maupun suara.
2) Pembuatan bahan membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan biaya untuk OHP.
3) Gambar yang bersifat individual mudah hilang.
4) Kesalahan menempatkan gambar menyebabkan gambar terbalik pada layar.
5) Tidak dapat menunjukkan kedalaman benda (dimensi ketiga)
6) Slide yang terbuat dari kaca mudah pecah.
7) Sukar menunjukkan hubungan, karena gambar-gambar yang lepas-lepas, sehingga dapat merosot menjadi pertunjukkan gambar.
Tempat atau kotak slide
Sesuai dengan proyektornya, ada tempat slide yang berbentuk bulat dan ada pula yang berbentuk persegi panjang.

c. Filmstrip (Film Rangkai)
Filmstrip ini sama halnya dengan slide, akan tetapi tidak dipotong – potong, melainkan dibiarkan dalam gulungan satu rol, kemudian diproyeksikan dengan proyektor filmstrip. Perbedaannya yang prinsip, kalau slide menyajikan gambarnya secara terpisah satu persatu sedangkan pada filmstrip gambar itu tidak terpisah tetapi sudah tersusun secara teratur berdasarkan sequence-nya.Filmstrip merupakan satu rol film transparan 35 mm, yang berisi serangkaian gambar mati yang saling berkaitan. Film ini ditunjukan melalui pesawat proyektor filmstrip yang dipantulkan pada sebuah layar.
Ada dua jenis filmstrip, yaitu :
1. Ruas rangkap (double frame), ukuran 35 mm merupakan lebarnya
2. Ruas tunggal (single frame), ukuran 35 mm merupakan panjangnya
Pada jenis ruas rangkap, menunjukan gambaran dua kali lebih luas daripada ruas tunggal. Seperti halnya slide, filmstrip juga merupakan suatu gambar diam yang transparan, namun perbedaannya adalah bahwa pada filmstrip gambar tidak dipertunjukan satu per satu yang terlepas satu sama lain, melainkan merupakan suatu rangkaian film. Ruas rangkap maupun ruas tunggal tergantung pada jenis proyektornya. Filmstrip ini digulung dalam suatu gulungan, kemudian dipertunjukan dengan jalan diputar dan akan berjalan terus sampai gulungan film itu habis.

Cara pengoperasian Film Rangkai (Filmstrip) :
Pengoperasian proyektor film rangkai dengan proyeksi belakang layar dengan perekam kaset terpadu adalah sebagai berikut :
1) Hubungkan proyektor dengan sumber listrik, setelah diperiksa bahwa tegangan peralatan sesuai dengan tegangan sumber listrik.
2) Masukkan film rangkai (filmstrip) yang akan diproyeksikan ke dalam sambang (catridge).
3) Pasang sambang filmstrip pada tempatnya.
4) Putar saklar utama sehingga lampu proyektor menyala (pada posisi Lamp).
5) Tekan tombol FWD film, sehingga di layar terlihat gambar proyeksi pertama.
6) Atur tombol focus hingga didapatkan gambar yang jelas dan tajam.
7) Pasang saklar pada posisi AUTO.
8) Masukkan kaset suara pada tempatnya.
9) Tekan tombol main ulang dari perekam kaset audio.
10) Atur tombol geser, level volume, dan tone.
11) Secara otomatis, filmstrip akan maju pada saatnya.
12) Apabila program tersebut tidak otomatis, setiap kali terdengar tanda bel dari pita kaset, tekanlah tombol FWD film.

Kelebihan Film Rangkai :
1.)   Kecepatan penyajian film rangkai bisa diatur, dapat ditambah narasi dengan kontrol oleh guru.
2.)   Film rangkai dapat mempersatukan berbagai media pendidikan yang berbeda dalam satu rangkai, seperti misalnya : foto, bagan, dokumen, gambar, tabel, simbol, kartun, dan sebagainya.
3.)   Urutan gambar sudah pasti karena film rangkai merupakan satu kesatuan.
4.)   Penyimpanannya mudah, cukup digulung, dan dimasukkan ke dalam tempat khusus.
5.)   Film rangkai tak memerlukan bingkai.
6.)   Dapat untuk belajar kelompok maupun individual.


Kelemahan Film Rangkai:
Kelemahan pokok film rangkai dibandingkan dengan film bingkai adalah sulit diedit atau direvisi karena sudah merupakan satu rangkaian, sukar dibuat sendiri secara lokal dan memerlukan peralatan laboratorium yang dapat mengubah film bingkai ke film rangkai. Selain itu, kelemahan dari filmstrip yaitu pengurutannya tetap, sehingga tidak dapat menampilkan gambar yang sudah lewat, serta mudah rusak.











d. Opaque Projector (Proyektor Tak Tembus Pandang)






Perangkat lunak ketiga jenis alat yang dibahas sebelumnya merupakan lembaran plastik atau film yang transparan, sedangkan opaque, perangkat lunaknya tidak tembus cahaya, seperti, gambar dalam majalah, koran, tulisan di buku, dan sebagainya.
Opaque artinya tidak tembus cahaya. Dengan opaque proyektor dapat diproyeksikan benda–benda atau gambar – gambar yang tidak tembus cahaya (non transparan) di atas layar. Gambar–gambar dalam buku, majalah, mata uang, perangko, dapat ditunjukan dengan pesawat ini. Untuk dapat menampilkan benda – benda tersebut, proyektor ini dilengkapi dengan lampu yang cukup besar, biasanya 1000 watt. Jadi melalui pesawat ini, dapat ditampilkan gambar mati (tidak bergerak) seperti halnya slide dan filmstrip, bahkan untuk perangkat lunaknya lebih mudah karena tidak perlu membuat, cukup diambil dari gambar secara langsung.

Kelebihan :
a.    Berbagai materi pelajaran dapat ditunjukan secara langsung yang dapat diambil dari buku, koran, majalah, peta, dsb.
b. Perangkat lunak tidak membutuhkan biaya banyak.
c. Dapat dipakai berulang – ulang.
d. Berbagai objek tiga dimensi seperti serangga, mata uang logam, daun, dapat diproyeksikan.
Kelemahan :
a. Tidak dapat menunjukan gambar yang terang karena materi yang dipertunjukan tidak tembus cahaya.
b. Materi yang diproyeksikan dapat rusak bila terlalu lama diproyeksikan (melengkung atau hangus) karena pemantulan cermin dengan lampu yang cukup besar.
c. Pesawat kurang aman bila tersentuh karena panas.
d. Membutuhkan ruang yang betul – betul gelap, maka kurang cocok untuk pembelajaran (siswa tidak dapat mencatat).

e. LCD
Description: LCD.jpg
LCD( Liquid Crystal Display ) adalah salah satu metode tampilan yang menggunakan panel – panel kristal cair sebagai pembentuk gambar.Merupakan pelengkap untuk memproyeksikan informasi langsung melalui komputer. LCD mengubah tampilan komputer dari gambar elektronik menjadi layar proyeksi. Yang menarik dari penggunaan LCD adalah kemampuan menghasilkan kualitas gambar sama seperti penggunaan OHP biasa. Teknologi LCD juga dapat menampilkan gambar (pictures), warna (colours), dan gerakan (animated). Dengan LCD pesan dirancang dalam komputer dan hasilnya diproyeksikan ke layar, tindakan menunjuk dilakukan dengan “mouse” pada komputer. Penggunaan LCD menuntut adanya rancangan program yang dikembangkan secara profesional sehingga efektivitas penggunaan dapat tercapai dengan baik.

a. Materi pelajaran yang akan disajikan dirancang terlebih dahulu menggunakan komputer;
b. Setelah data selesai dirancang dan diprogram di komputer, data tersebut diproyeksikan menggunakan LCD.
Penempatan dalam pembelajaran dengan menggunakan media LCD proyektor, gambar yang dipancarkan dapat berupa dari komputer, video player atau siaran televisi. Jadi penggunaan LCD dalam pembelajaran merupakan salah satu alat bantu pembelajaran yang kegunaannya adalah untuk memproyeksikan materi pelajaran yang telah dirancang oleh guru untuk ditayangkan kepada siswa di dalam kelas.
Cara Operasional LCD Projector :       
1) Sambungkan kabel konektor data dari LCD ke PC / Laptop yang akan digunakan
2) Tekan tombol ON/OFF untuk menyalakan LCD projector, kemudian tekan tombol ON/STANDBY  
3) Bila LCD Projector tidak automatis mendeteksi INPUT tampilan ( bila dihubungkan dengan LAPTOP/PC) maka perlu diatur secara manual INPUT tampilan yang dikehendaki dengan menekan tombol INPUT di LCD Projector.
4) Atur lensa untuk mengatur fokus dan zooming gambar yang baik (atur sudut kemiringan bila diperlukan, gunakan pengatur kemiringan dibagian kaki depan LCD)
5) Bila telah selesai pemakaian, tekan ombol ON/STANDBY untuk mematikan LCD (untuk tipe tertentu harus menekan tombol ON/STANDBY 2 kali)
6) Tunggu beberapa saat (kipas pendingin masih akan berjalan beberapa saat untuk mendinginkan LCD Projector, indikator FAN tetap akan menyala) hingga posisi STANDBY 
7) Tekan Tombol ON/OFF (bila LCD tidak akan digunakan lagi) lalu cabut kabel power dari stopkontak dan kabel konector dari PC/Laptop

Kelebihan dan Kekurangan Media LCD

Beberapa kelebihan – kelebihan dalam penggunaan media LCD (Liquid Crystal Display), antara lain :
a.  Dapat menayangkan apa saja yang ada di monitor (misalnya : teks, data, gambar, dll ).           
b.  Warna lebih matang / solid.
c.  Cocok untuk gamba yang cerah dan berwarna – warni, dan lebih bagus untuk gambar yang bergerak cepat.

Beberapa kekurangan–kekurangan dalam penggunaan media LCD (Liquid Crystal Display ), antara lain :
1.  Ruangan harus gelap.
2.  Kurang bagus untuk gambar / tampilan yang gelap.
3.  Air filter harus selalu dibersihkan secara rutin.


f. Digital images  (CD ROM, kamera digital, videodisc)

a.      CD room                                                              b. Kamera Digital
Description: CD room.jpg                             Description: Kamera digital.jpg               
Digital image(gambar digital) adalah gambar-gambar yang elektronik yang disimpan dalam komputer. Hal yang penting untuk memahami gambar digital adalah kita tak bisa melihatnya dan gambar gambar tersebut tidak memiliki ukuran fisik sampai ditampilkan di monitor/layar, atau dicetak. Selain itu, gambar digital hanya kumpulan angka-angka di komputer hard drive yang menggambarkan masing-masing elemen gambar dan bagaimana mereka tersusun. Elemen-elemen itu disebut pixel (kependekan dari picture elements). Gambar digital terdiri dari berbagai format yang setiap pixelnya mengandung informasi tentang warna atau intensitasnya.
Adapun macam macam format tersebut antara lain:
1.      Jpg ata Jpeg (Joint Photographic Experts Group)
Jpg adalah format gambar yang banyak digunakan untuk menyimpan gambar-gambar dengan ukuran lebih kecil, dan mampu menampilkan warna sampai 24 byte, namun format jpg ini menggunakan kompresi data yg jelek.
2.      PNG (Portable Network Graphics).
PNG  adalah salah satu format penyimpanan gambar yang menggunakan metode pemadatan yang tidak menghilangkan bagian dari gambar tersebut (Inggris lossless compression).
Format PNG ini diperkenalkan untuk menggantikan format penyimpanan gambar
GIF. Secara umum PNG dipakai untuk Gambar Web (Jejaring jagat Jembar - en:World Wide Web).
3.      Graphics Interchange Format (GIF).
Merupakan format grafis yang paling sering digunakan untuk keperluan desain website. GIF memiliki kombinasi warna lebih sedikit dibanding JPEG, namun mampu menyimpan grafis dengan latar belakang (background) transparan ataupun dalam bentuk animasi sederhana.
4.      TIFF (Tagged Image File Format),
TIFF adalah format gambar yang fleksibel, biasanya menyimpan 16-
bit per warna  merah, hijau dan biru untuk total 48-bit  atau 8-bit per warna merah, hijau dan biru untuk total 24-bit.
Format TIFF mampu menangani perangkat warna ruang khusus, seperti yang ditetapkan oleh
CMYK tertentu.
5.      PICT merupakan format berkas (file) default Apple Macintosh yang tersedia untuk aplikasi grafik yang dijalankan pada sebuah platform Macintosh. Karakteristik kunci dari tipe berkas PICT adalah kemampuannya untuk memuat objek yang digambar secara bitmap maupun vektor. Berkas ini diindikasikan dengan ekstensi .PIC.
Berkas PICT (atau Picture) merupakan format yang umum digunakan pada
sistem operasi Mac dan aplikasi pengolah layout, serta digunakan untuk melakukan transfer aplikasi tersebut. Format PICT sangat efektif melakukan kompresi berkas yang mempunyai area warna yang solid dan luas.
6.      SVG adalah singkatan dari Scalable.
Vector Graphics dan merupakan format file baru untuk menampilkan grafik dalam pengembangan web yang berbasis XML (eXtensible Markup Language).
7.      TIFF (Tagged Image Format File) merupakan format gambar terbaik dengan pengertian bahwa semua data dan informasi (data RGB, data CMYK, dan lainnya) yang berkaitan dengan koreksi atau manipulasi terhadap gambar tersebut tidak hilang. Format TIFF biasa digunakan untuk kebutuhan pencetakan dengan kualitas gambar yang sangat tinggi. Ukuran berkas untuk format ini biasanya sangat besar.
Format ini mampu menyimpan gambar dengan kualitas hingga 32 bit. Format berkas TIFF juga dapat digunakan untuk keperluan pertukaran antar platform (PC, Macintosh, dan Silicom Graphic). Selain itu, format ini mudah digunakan untuk transfer antar program. Hampir semua program yang mampu membaca format berkas bitmap juga mampu membaca format berkas TIFF.


8.      BLP
BLP adalah format tekstur yang digunakan oleh permainan produksi Blizzard Entertainment. Sementara Blizzard menyediakan Interface AddOn Kit untuk mengekstrak file user interface dari .MPQ World of Warcraft. Tidak terdapat program untuk melihat .BLP. Grafik .BLP juga digunakan untuk Warcraft.
9.      Bitmap (BMP)
BMP adalah representasi dari gambar grafis yang terdiri dari susunan titik yang tersimpan di memori komputer. Dikembangkan oleh Microsoft dan nilai setiap titik diawali oleh satu bit data untuk gambar hitam putih, atau lebih bagi gambar berwarna.
10. EXchangeable Image File.
Format gambar yang diciptakan oleh JEIDA, the Japan Electronic Industry Development Association dan didukung hampir seluruh kamera digital.
Pada dasarnya adalah file JPEG dengan tambahan beberapa tags (metadata), berisi informasi berguna saat pengambilan gambar sebuah foto. File EXIF selanjutnya dapat di baca oleh program yang kompatible dengan JPEG, dan bagi software yang mengerti EXIF, akan mengambil data nya juga. Biasanaya informasi yang dimasukan adalah kecepatan shutter, bukaan (apperture), mode metering, pembuat kamera, panjang focal, ISO, white ballance, flash on/off, dsb.
Adapun beberapa kelebihan digital image adalah:
1.      Praktis, karena untuk menggunakannya tidak rumit dan tidak perlu membuatnya sebab hampir semua hal sudah ada di internet.
2.      Mudah didapat, seiring dengan perkembangan teknologi digital image sangat mudah didapat melalui internet.
3.      Hemat biaya, untuk mendapatkannya tidak perlu berjalan jauh cukup membuka internet baik itu ke warung internet, ataupun langsung mengunduhnya melalui handphone genggam.
4.      Dapat digunakan berulang-ulang
5.      Awet, sebab gambar tidak akan hancur ataupun berdebu.
Selain itu kekurangan digital image adalah;
1.      Harus menggunakan alat pendukung untuk memunculkannya, seperti komputer dan LCD.
2.      Gambar kadang menjadi kehilangan kualitasnya saat ingin diperbesar untuk beberapa format gambar seperti JPG atau JPEG
3.      Harus menggunakan listrik
4.      Setiap format gambar memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing sehingga si pemakai harus tahu bentuk  format yang sesuai  kebutuhannya.

Secara umum Kelemahan Media Visual
1.      Sulit dibawa
Beberapa media pembelajaran visual yang memiliki ukuran besarcukup menyulitkan untuk dibawa kesana-kemari. Begitu pula untuk menyajikan media pembelajaran visual yang diproyeksikan, tentu membutuhkan banyak benda-benda penunjang yang cukup merepotkan utnuk selalu dibawa-bawa
2.      Membutuhkan listrik
Untuk media pembelajarn visual yang diproyeksikan, harus membutuhkan listrik. Hal ini cukup merepotkan apabila terjadi gangguan di sumber listrik, dan cukup membahayakan apabila tidak digunakan dengan hati-hati.
3.      Apabila dipakai oleh murid-murid, kemungkinan cepat rusak
Salah satu keuntungan dari media pembelajaran visual adalah dapat digunakan juga oleh peserta didik. Namun, dari keuntungan ini, muncul kerugian juga, karena apabila digunakan dengan banyak orang, media yang digunakan dapat menjadi cepat rusak.



BAB III
 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Media berbasis visual memegang peran penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misal melalui elaborasi struktur organisasi) dan memperkuat ingatan.
 Media pembelajaran khususnya media visual memiliki empat fungsi yaitu:
1. Fungsi atensi,
2. Fungsi afektif,     
3. Fungsi kognitif,
   
4. Fungsi compensations
.   
Jenis-jenis Media Visual yang dapat diproyaksikan diantaranya :
a.OHT dan OHP
b.Slide
c.film trip
d.opaque projector
e.LCD
f.Digital image

3.2  Saran
Kita sebagai sebagai peserta didik, calon pendidik maupun para pendidik hendaknya perlu memperhatikan setiap pemilihan media pembelajaran yang akan kita gunakan terutama pada media visual. Pemilihannya harus tepat dan efektif sesuai konsep dan tujuan pembelajaran serta disesuaikan dengan perkembangan psikologis anak atau peserta didik.






DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Barman, C. 1982. ”Some Ways to Improve Your Overhead Projection Transparencies.”American Biology Teacher.        
Beatty, LaMond F. 1981.”Educational Tecnhnology Publication”.
Heinich Russell.dkk 1982. Instructional Media and The New Technology
of Instruction. Canada: John Wiley & Son.
         
Miarso, Yusufhadi dkk.1984. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: CV.Rajawali  
Sadiman, Arif.S dkk. 2011. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/konsep-media-pembelajaran
http://ceva24chandra.blogspot.com/2011/06/makalah-media-visual.html
http://obi-boyfriend.blogspot.com/2012/08/macam-macam-format-gambar.html